Teknik Copywriting Untuk Memikat Pembaca Dengan Strategi Hook
Apakah kamu sering merasa bahwa kamu telah membuat konten yang bagus, penawaran yang menarik tetapi sering terabaikan oleh audiens? Rupanya hal tersebut disebabkan karena kalimat pertama kita tidak menarik atau tidak memancing audiens untuk bertahan dan melihat tulisan kita. Nasib suatu konten ditentukan oleh 3 detik pertama saat audiens melihat. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan teknik copywriting yang baik dalam membuat tulisan yang menarik.
Dalam situasi seperti ini, teknik copywriting apa yang dapat membuat audiens terpikat? Yes, teknik tersebut bernama “HOOK”. Pada kesempatan kali ini, kami akan mengupas lebih dalam mengenai teknik hook agar membantu penulisan kamu lebih banyak dilihat oleh audiens.
Pengertian Teknik Copywriting “Hook”
Jika diibaratkan manusia, hook berperan seperti jantung yang memiliki peran vital dalam jalannya hidup manusia. Hook merupakan nyawa dari sebuah konten sehingga efektif atau tidaknya konten tergantung dari hooknya.
Tujuan dari hook adalah menghipnotis audiens dengan kata-kata yang relatif singkat, tetapi dapat menarik perhatian audiens sehingga mereka berhenti scrolling dan menyimak konten hingga akhir. Manfaat dari penggunaan hook yang efektif adalah meningkatnya reach dan interaksi dengan audiens.
Jenis-Jenis Teknik Copywriting “Hook”
Shocking Hook
Hook yang menggunakan kata-kata “shocking” di dalam penggunaannya. Shocking hook biasa digunakan untuk mereview konten. Contoh:
- “Ini ABC Shop lagi sedekah apa gimana?! Masa iya baju sekeren ini dijual cuma 55 ribu doang?!?!”
- “Terkejut banget, pake produk ini baru 2 hari masa udah kelihatan hasilnya!”
- “Jujur ga nyangka.. ada diskon sebesar ini masih ada juga yang mau lewatin?!?!”
Negative Hook
Hook ini digunakan untuk menimbulkan keingintahuan atau ketertarikan audiens dengan memunculkan konflik atau masalah dalam sebuah konten. Contoh:
- “SKIP KONTEN INI, kalau kalian gamau tahu caranya agar konten kalian FYP”
- “Aku nyesel banget pake produk ini.. kulit aku jadi semakin lembab dan cerah, harusnya aku tahu dari dulu!”
- “Kesalahan terbesar aku adalah baru tahu produk ini sekarang, coba dari dulu, pasti gaakan nyesel”
Question Hook
Strategi ini digunakan untuk menarik perhatian pembaca dengan mengajukan pertanyaan yang merangsang rasa ingin tahu sehingga pembaca merasa tertarik untuk terus membaca untuk mencari jawaban atau informasi lebih lanjut. Contoh:
- “Siapa yang mau diskon 40%?”
- “Mau punya kulit wajah yang anti komedo?”
Fomo (Scarcity)
Ini adalah teknik yang digunakan untuk memancing minat pembaca dengan menekankan pada ketakutan, kekhawatiran mereka tentang kehilangan, melewatkan sesuatu yang penting atau menguntungkan. Contoh:
- “Khusus hari ini..”
- “Terbatas..”
- “Berakhir dalam 30 menit..”
Tips Hook
Strategi atau saran yang digunakan untuk menarik perhatian pembaca pada awal teks atau konten. Hal ini dilakukan dengan memberikan informasi yang bernilai atau menarik, yang membuat pembaca ingin terus membaca lebih lanjut. Contoh:
- “Rekomendasi outfit pria untuk pergi bareng pacar”
- “Cara membuat tampilan media sosial lebih catchy”
- “Spill cara membuat kopi susu dalam waktu 2 menit”
Baca juga: 5 Formula Copywriting Ampuh Meningkatkan Konversi
Kesimpulan
Dalam dunia copywriting, memahami dan menerapkan teknik copywriting “hook” adalah kunci untuk menarik perhatian audiens dalam 3 detik pertama sejak mereka melihat sebuah konten. Hook merupakan elemen penting yang berperan sebagai magnet, menghipnotis audiens dengan kata-kata yang singkat namun sangat menarik.
Dengan mengaplikasikan teknik copywriting hook yang tepat, konten kita memiliki potensi untuk lebih banyak dilihat, meningkatkan reach, dan menghasilkan interaksi yang lebih baik dengan audiens. Sehingga, pada akhirnya akan berpengaruh terhadap meningkatnya potensi konversi atau penjualan.